Senin, 29 Mei 2017

Jelita, Sang Bulan Dan Takdir





Bulan yang cantik selalu bilang
Ikuti saja irama semilir angin
Biar pun angin malam dingin
Tapi membawa kedamaian dalam sunyi

Bulan acap kali mengatakan
Apa yang akan kau rengkuh?
Dengan segenap jiwa kau perjuangkan rasa yang ada pada'mu
Kau pertaruhkan waktu untuk dia?

Jelita.. nama itu sangat pantas buat kamu
Sebab paras'mu memang seperti itu
Ingatlah pesan bulan
Lepaskanlah dirinya jika kamu cinta dia..!

Jika suatu masa nanti dia datang kembali
Dan merengkuh jiwa kering'mu dalam pelukan
Meminang hati'mu untuk di semayamkan dalam relungnya
Itu memang telah ditakdirkan untuk kalian..!





Jumat, 26 Mei 2017

Cinta.. Aku Mulai Menua





Cinta.. kini aku mulai menua 
Aku mohon kamu jangan marah 
Jika kadang kala aku tidak banyak bicara 
Lebih suka bergaul dengan diri'ku sendiri 
Jangan cemberut jika aku menuntut perhatian'mu 
Mungkin tanpa aku sadari jauh di lubuk hati ini ada sebersit ke'khawatiran 
Khawatir kamu menjauh karena kulit'ku tak segar lagi, rambut'ku pun telah berubah warna 
Tidak hanya itu.. saat usia menua.. aku ingin menyendiri.. 
Suasana bising tak cocok lagi untuk diri ini 
Keheningan, suara nyanyian alam dan lembut irama lagu lebih indah ku dengar 
Membuat aku lebih dapat memahami arti hidup 
Dan dapat memikirkan.. 
Sudah cukup baik'kah apa yang ku'lakukan? 
Sudah terkumpulkah tiket untuk ke Surga? 
Sayang.. terimakasih untuk cinta yang telah kau persembahkan 
Maafkan jika tulang'ku tak sekuat dulu dan tangan ini mulai bergetar 
Rapuh..





Kamis, 18 Mei 2017

Telaga Biru





Cinta dan hadir'mu seperti ombak di lautan
Kadang datang, kadang pergi
Tak pernah pasti!
Kadang kau memanggil terlebih dulu
Kadang tak pernah terdengar suara'mu dalam waktu yang lama
Kalau itu cinta
Bila itu butuh
Kenapa kau tak peduli?
Apakah buat kamu cinta itu sekedar kata?
Cukup dengan mengirim bunga?
Kalau itu yang kau pikirkan..
Hentikan sudah cerita ini
Selamat tinggal hutan yang terlihat
Temani saja gunung yang menghias lautan itu
Aku pergi untuk mendirikan sendiri rumah kayu'ku
Berdiam diri di tepi telaga biru
Berteman bintang di langit




Rabu, 17 Mei 2017

Cinta Pada Bayang




Telaga biru seakan ikut berduka
Menyaksikan butiran bening jatuh dari mata itu
Mata seorang perempuan
Sendu..

Mata yang dulu indah
Kini layu..
Seakan mengatakan
Begitu banyak lara menghujam

Perempuan itu tiap pagi selalu datang
Seolah hanya biru telaga yang mampu memahami
Bahwa cintanya pada lelaki itu kandas
Terluka oleh jarak yang membentang

Tak ada jalan baginya..
Hanya merelakan cinta terpendam di jiwa
Tak dapat bertemu wujud
Hanya cinta pada bayang..






Kamis, 04 Mei 2017

Tragedi Nek Salmah






Malam itu aku pulang, menyusuri lorong yang tak begitu panjang
Bulan menemani langkahku dengan sinarnya
Dingin menusuk tulang
Ku lingkarkan kain tipis pada leher

Sejenak langkah terhenti..
Saat melintas depan rumah berdinding anyaman bambu
Lirih ku dengar rintihan.. benarkah itu rintihan.. atau..
Yah.. itu rintihan Nenek Salmah..

Kudekati pintu yang terlihat sedikit terbuka
Kupanggil lirih namanya
Tak ada sahutan.. hanya rintihan..
Mungkin Nek Salmah sakit

Perlahan ku langkahkan kaki masuk rumah tua itu
Pandanganku terhenti saat ku saksikan Nek Salmah.. mungkin meregang nyawa..
Cepat aku keluar dan memanggil para tetangga..
Sebentar saja mereka berdatangan

Tapi terlambat.. Nek Salmah telah pergi.. selamanya..
Danu, Doni dan Dodi.. kenapa tega kalian tak pernah datang?
Kemewahan dunia telah membutakan mata hati.. hingga Ibu sendiri terlupakan
Kini kalian tak perlu lagi susah payah menjenguk..

Sebab Nek Salmah telah pergi membawa penyakit dan lapar yang menemani..!!

Kepak'kan Sayapmu






Sayap itu pun koyak 
Bejana kasih tlah retak 
Lara menghujam jiwa 
Sejenak mengalirkan bulir bening pada mata 

Hai jiwa ku 
Sedih melapukkan tulang 
Tangis mengeringkan hasrat 
Kebencian hancurkan sukma 

Ku katakan padamu hai jiwa ku 
Titipkan saja lara pada angin 
Leburkan pada ombak 
Biarkan mereka membawa lara itu pergi jauh 

Kemarin bukan hari ini 
Kini bukan esok 
Nelangsamu hari ini biarkan saja Itu awal senyummu kelak
Bentangkan sayap walau tlah koyak 

Biarkan bejanamu terlapisi kembali oleh ketulusan Tegarmu hai jiwa ku, itu yang ku pinta 
Karena masih ada asa tersisa di depan sana untuk kita
Kini... kepak'kan sayapmu... terbanglah dengan anggun



Selasa, 02 Mei 2017

Bayang di'antara Bayangan






Hai cinta..
Aku datang lagi
Kali ini untuk menyampaikan sesuatu..

Kau pasti ingat..
Separuh hati kamu telah aku bawa
Tinggal bersama aku..

Jika suatu saat nanti
Aku pergi.. jauh.. tak dapat terjangkau..
Satu yang ingin aku sampaikan

Walau tak ada waktu aku menemui kamu
Satu hal yang harus kamu ingat
Aku sangat mencintai kamu..

Meski semua hanya dapat terungkap
Dalam bayang..
Bayang diantara bayangan..



Senin, 01 Mei 2017

Seandainya Waktu Datang Tanpa Permisi





Nak..
Seandainya waktu itu datang tanpa permisi
Satu hal yang aku ingin kamu ketahui
Dari ujung kaki hingga ujung rambut ini
Dari kedalaman hati
Aku sangat mencintai kalian..
Cara mencintai'ku mungkin berbeda
Kata mungkin kasar terucap
Bukan aku tak ingin membela dalam kesulitan
Aku hanya tidak ingin kalian tak mandiri dalam menghadapi persoalan
Bukan aku tak peduli..
Aku hanya tak mau kalian manja
Seandainya aku pergi...
Kalian dapat melintasi persoalan dengan bijak
Dengan cara kalian...
Nak...
Maafkan jika aku tak sempurna
Sekali lagi ingatlah, nak...
Aku mencintai kalian...
Lebih dari apa yang bisa ku ucapkan dan perbuat

#yourmom


Sepenggal Asa




Hari berlalu kian laju 
Waktu kian cepat memakan usia diri 
Ku sadari kian sempit pijakan waktu'ku 
Untuk meniti segala yang terbaik dalam hidup 
Untuk'ku dan jiwa yang ada di sekeliling 
Hasrat membara tuk wujudkan asa 
Hanya saja langkah senantiasa tersendat oleh lara yang mendera.. 
Tanya senantiasa hadir dalam hati 
Sanggupkah diri melangkah sendiri tanpa kasih mengiring.. 
Pilu tetap tinggal tanpa dapat ku bagi.. 
  

#sweetpoetrywithroosjeanumboh 
#23-01-2010