Minggu, 10 Desember 2017

Catatan Untuk Sahabat





Saat sepi dan sendiri..
Kala duka dan bahagia..
Ada kerinduan yang mendera pada sosokmu

Sahabat.. Ingatkah kalian waktu kita belia
Tawa dan canda kerap tercipta
Tak ada gundah menjelang esok

Hari ini sebuah tawa, esok adalah ceria
Nanti adalah mimpi yang akan terlampaui
Itu yang kita kira...

Tetapi tulisan nasib tak seindah impian
Ada yang terlewat karena takdir dalam buku besar
Sebagian tertidur panjang dan separuh sisanya masih berjuang

Sahabatku... jika catatan harian surgawi...
Mengharuskan aku kembali sebelum kalian...
Sisihkan sedikit ruang dihati untuk mengenangku

*aku yang pernah hadir dalam relungmu



Minggu, 15 Oktober 2017

Segala Sesuatu Mungkin


Orang memanggilnya anggrek laki-laki, karena hanya daun yang tampak dan tak akan pernah berbunga.

Aku melihat dia menempel pada sebuah pohon besar milik seorang teman.

Suatu hari aku memintanya sedikit lalu kutanam dipekarangan.

Tak sampai 1 bulan anggrek  tersebut berbunga.

Pelajaran yang dapat dipetik dari anggrek itu adalah :

"Walaupun orang lain mengatakan mustahil namun segala sesuatu yang baik mungkin saja terjadi jika kita meyakini dan fokus terhadap tujuan"



Senin, 04 September 2017

Batas Pengertian



Teman... dimanakah kamu?
Ketika cerita tentangmu harus ku dengar..
Telingaku ada untukmu
. . .
Ketika ku perlu pendengaranmu...
Engkau entah di mana...
Entah sedang apa
. . .
Terimakasih pada waktu yang lalu engkau mencintai, membutuhkan dan merindukanku
Tetapi waktu tak akan menyangkali
Itu kata kiasan dari bibirmu
. . .
Terimakasih telah memberiku pengertian
Batas antara Teman dan Sahabat
Sahabat akan selamanya ada
. . .
Sahabat, terimakasih telah menerimaku apa adanya
Menyimpan ceritaku hanya untukmu
Membawa serta namaku dalam doamu



Selasa, 29 Agustus 2017

Nyanyian Sang Alam



Dalam kesendirian dapat kurasakan aliran hangat darahku
Dalam kesunyian dapat kudengar nyanyian sang alam
Di antara suara gemericik air makin kusadari bahwa kasih Tuhan senantiasa mengalir dalam hidup kami
Tidaklah selalu kemewahan yang Tuhan hadirkan
Terlebih penting adalah rasa dan ucapan syukur dalam setiap persoalan
Terimakasih Tuhan sebab tanganMu selalu ada untuk menopang kami

#GodBlessYouAll




Minggu, 13 Agustus 2017

Suara Parau Dari Seberang





Aku melihat ada setitik air disudut mata indahmu
Airmata kehilangan yang mendalam
Mungkin kau telah mempersiapkan hati untuk hari ini
Namun ketika saat itu tiba hatimu hancur jua

Sosok itu adalah wanita yang senantiasa mendampingi dirimu
Setia pada cintanya hingga akhir waktu
Jika kau tertawa itu bahagia untuknya
Tetapi pilu baginya bila tangis pecah dari bibirmu

Hari ini kau mengabarkan wanita cantik paruh baya telah pergi
Parau suara kudengar dari seberang
Kau luluh, hatimu luka
Kupinta janganlah kau terus berduka

Wanita cantik itu telah bersenandung bersama malaikat
Senyum indah terpancar
Mata indah makin berbinar
Yakinlah di surga yang indah kini ia berada

#formybestfriend
#somewhere




Jumat, 16 Juni 2017

Tak Usah Kau Risau Lagi






Ku bayangkan saat ini aku dan kau bercengkerama di taman bunga 
Kau tetap dengan dandananmu, berbalut kaos putih, celana jeans biru muda dan ikat pinggang coklatmu 
Jam bulat kesayangan di tangan kananmu 
Kita berbincang tentang apa saja 
Tentang masa mudamu, kekonyolan dan kenakalanmu
Tentang impianmu juga harapanmu 

Aku dan kamu adalah sama 
Dua pribadi yang memimpikan sebuah pengakuan dari kelamnya sejarah masa lalu 
Tapi apa daya, sejarah adalah sejarah, apa kuasa kita menghapusnya? 
Kita adalah manusia yang tak lebih baik dari mereka, yang bagi mereka layaklah kita di nilai tak ada guna 
Tak ada guna pula kita menolak penilaian 
Biarlah kita tetap seperti yang mereka pikirkan

Tapi sekarang kau tak perlu lagi repot memikirkan itu
Duduk santai sajalah di taman bunga Surga, nun jauh di sana 
Rawat dan nikmati keindahan warnanya, serta ciumlah semerbak harum aroma sang bunga  
Biarkan kini Sang Pencipta yang menilai dan mengakuimu 
Banyak cinta untukmu

#‎4mydadmybestfriend

Sebelas Tangkai Mawar Merah





Rintik hujan memaksa untuk  mengingat 
Saat perjumpaan  kita pertama kali 
Ada satu rasa yang tak bisa di jabarkan 
Ketika tangan berjabat, pelan kau sebut namamu 
Mungkin ini yang mereka bilang “cinta pada pandang pertama” 

Sejak itu tak lepas bayangmu dalam pikirku 
Esoknya kita telah menyatu dalam cinta 
Kilat... Memang kilat…
3 tahun kita lewati, bersama canda, lara dan segala cerita 
Aku bersamamu dapat menjadi diriku sendiri, begitu juga kamu 

Tapi kau tak ingin janji ter'ikrar di depan saksi 
Membuat aku mengakhiri drama cinta kita 
11 tangkai mawar merah terhempas di tanah yang basah 
Mawar merah yang harusnya indah dalam genggaman 
Kau campakkan dalam amarah 

Cinta… Maaf... aku mengecewakanmu 
Membuat hatimu porak poranda  
Sehancur kuntum mawar merah di tanah basah...


Senin, 29 Mei 2017

Jelita, Sang Bulan Dan Takdir





Bulan yang cantik selalu bilang
Ikuti saja irama semilir angin
Biar pun angin malam dingin
Tapi membawa kedamaian dalam sunyi

Bulan acap kali mengatakan
Apa yang akan kau rengkuh?
Dengan segenap jiwa kau perjuangkan rasa yang ada pada'mu
Kau pertaruhkan waktu untuk dia?

Jelita.. nama itu sangat pantas buat kamu
Sebab paras'mu memang seperti itu
Ingatlah pesan bulan
Lepaskanlah dirinya jika kamu cinta dia..!

Jika suatu masa nanti dia datang kembali
Dan merengkuh jiwa kering'mu dalam pelukan
Meminang hati'mu untuk di semayamkan dalam relungnya
Itu memang telah ditakdirkan untuk kalian..!





Jumat, 26 Mei 2017

Cinta.. Aku Mulai Menua





Cinta.. kini aku mulai menua 
Aku mohon kamu jangan marah 
Jika kadang kala aku tidak banyak bicara 
Lebih suka bergaul dengan diri'ku sendiri 
Jangan cemberut jika aku menuntut perhatian'mu 
Mungkin tanpa aku sadari jauh di lubuk hati ini ada sebersit ke'khawatiran 
Khawatir kamu menjauh karena kulit'ku tak segar lagi, rambut'ku pun telah berubah warna 
Tidak hanya itu.. saat usia menua.. aku ingin menyendiri.. 
Suasana bising tak cocok lagi untuk diri ini 
Keheningan, suara nyanyian alam dan lembut irama lagu lebih indah ku dengar 
Membuat aku lebih dapat memahami arti hidup 
Dan dapat memikirkan.. 
Sudah cukup baik'kah apa yang ku'lakukan? 
Sudah terkumpulkah tiket untuk ke Surga? 
Sayang.. terimakasih untuk cinta yang telah kau persembahkan 
Maafkan jika tulang'ku tak sekuat dulu dan tangan ini mulai bergetar 
Rapuh..





Kamis, 18 Mei 2017

Telaga Biru





Cinta dan hadir'mu seperti ombak di lautan
Kadang datang, kadang pergi
Tak pernah pasti!
Kadang kau memanggil terlebih dulu
Kadang tak pernah terdengar suara'mu dalam waktu yang lama
Kalau itu cinta
Bila itu butuh
Kenapa kau tak peduli?
Apakah buat kamu cinta itu sekedar kata?
Cukup dengan mengirim bunga?
Kalau itu yang kau pikirkan..
Hentikan sudah cerita ini
Selamat tinggal hutan yang terlihat
Temani saja gunung yang menghias lautan itu
Aku pergi untuk mendirikan sendiri rumah kayu'ku
Berdiam diri di tepi telaga biru
Berteman bintang di langit




Rabu, 17 Mei 2017

Cinta Pada Bayang




Telaga biru seakan ikut berduka
Menyaksikan butiran bening jatuh dari mata itu
Mata seorang perempuan
Sendu..

Mata yang dulu indah
Kini layu..
Seakan mengatakan
Begitu banyak lara menghujam

Perempuan itu tiap pagi selalu datang
Seolah hanya biru telaga yang mampu memahami
Bahwa cintanya pada lelaki itu kandas
Terluka oleh jarak yang membentang

Tak ada jalan baginya..
Hanya merelakan cinta terpendam di jiwa
Tak dapat bertemu wujud
Hanya cinta pada bayang..






Kamis, 04 Mei 2017

Tragedi Nek Salmah






Malam itu aku pulang, menyusuri lorong yang tak begitu panjang
Bulan menemani langkahku dengan sinarnya
Dingin menusuk tulang
Ku lingkarkan kain tipis pada leher

Sejenak langkah terhenti..
Saat melintas depan rumah berdinding anyaman bambu
Lirih ku dengar rintihan.. benarkah itu rintihan.. atau..
Yah.. itu rintihan Nenek Salmah..

Kudekati pintu yang terlihat sedikit terbuka
Kupanggil lirih namanya
Tak ada sahutan.. hanya rintihan..
Mungkin Nek Salmah sakit

Perlahan ku langkahkan kaki masuk rumah tua itu
Pandanganku terhenti saat ku saksikan Nek Salmah.. mungkin meregang nyawa..
Cepat aku keluar dan memanggil para tetangga..
Sebentar saja mereka berdatangan

Tapi terlambat.. Nek Salmah telah pergi.. selamanya..
Danu, Doni dan Dodi.. kenapa tega kalian tak pernah datang?
Kemewahan dunia telah membutakan mata hati.. hingga Ibu sendiri terlupakan
Kini kalian tak perlu lagi susah payah menjenguk..

Sebab Nek Salmah telah pergi membawa penyakit dan lapar yang menemani..!!

Kepak'kan Sayapmu






Sayap itu pun koyak 
Bejana kasih tlah retak 
Lara menghujam jiwa 
Sejenak mengalirkan bulir bening pada mata 

Hai jiwa ku 
Sedih melapukkan tulang 
Tangis mengeringkan hasrat 
Kebencian hancurkan sukma 

Ku katakan padamu hai jiwa ku 
Titipkan saja lara pada angin 
Leburkan pada ombak 
Biarkan mereka membawa lara itu pergi jauh 

Kemarin bukan hari ini 
Kini bukan esok 
Nelangsamu hari ini biarkan saja Itu awal senyummu kelak
Bentangkan sayap walau tlah koyak 

Biarkan bejanamu terlapisi kembali oleh ketulusan Tegarmu hai jiwa ku, itu yang ku pinta 
Karena masih ada asa tersisa di depan sana untuk kita
Kini... kepak'kan sayapmu... terbanglah dengan anggun



Selasa, 02 Mei 2017

Bayang di'antara Bayangan






Hai cinta..
Aku datang lagi
Kali ini untuk menyampaikan sesuatu..

Kau pasti ingat..
Separuh hati kamu telah aku bawa
Tinggal bersama aku..

Jika suatu saat nanti
Aku pergi.. jauh.. tak dapat terjangkau..
Satu yang ingin aku sampaikan

Walau tak ada waktu aku menemui kamu
Satu hal yang harus kamu ingat
Aku sangat mencintai kamu..

Meski semua hanya dapat terungkap
Dalam bayang..
Bayang diantara bayangan..



Senin, 01 Mei 2017

Seandainya Waktu Datang Tanpa Permisi





Nak..
Seandainya waktu itu datang tanpa permisi
Satu hal yang aku ingin kamu ketahui
Dari ujung kaki hingga ujung rambut ini
Dari kedalaman hati
Aku sangat mencintai kalian..
Cara mencintai'ku mungkin berbeda
Kata mungkin kasar terucap
Bukan aku tak ingin membela dalam kesulitan
Aku hanya tidak ingin kalian tak mandiri dalam menghadapi persoalan
Bukan aku tak peduli..
Aku hanya tak mau kalian manja
Seandainya aku pergi...
Kalian dapat melintasi persoalan dengan bijak
Dengan cara kalian...
Nak...
Maafkan jika aku tak sempurna
Sekali lagi ingatlah, nak...
Aku mencintai kalian...
Lebih dari apa yang bisa ku ucapkan dan perbuat

#yourmom


Sepenggal Asa




Hari berlalu kian laju 
Waktu kian cepat memakan usia diri 
Ku sadari kian sempit pijakan waktu'ku 
Untuk meniti segala yang terbaik dalam hidup 
Untuk'ku dan jiwa yang ada di sekeliling 
Hasrat membara tuk wujudkan asa 
Hanya saja langkah senantiasa tersendat oleh lara yang mendera.. 
Tanya senantiasa hadir dalam hati 
Sanggupkah diri melangkah sendiri tanpa kasih mengiring.. 
Pilu tetap tinggal tanpa dapat ku bagi.. 
  

#sweetpoetrywithroosjeanumboh 
#23-01-2010




Sabtu, 29 April 2017

Hai Ibu Mertua dan Menantu Putri




** 
Hai Ibu mertua.. menantu putri bukanlah anak’mu 
Dia istri dari putra lelaki’mu, yang Tuhan titipkan agar kau sayang 
Orangtuanya telah bersusah payah dalam membesarkan dan mendidik dia 
Maka dari pada itu janganlah selalu menuntut dan memeras tenaga serta pikirannya 
Bersyukurlah karena dia mencintai dan menerima putra’mu sebagaimana adanya 
Didiklah menantu putri’mu dalam kasih, tegurlah dengan kelembutan dalam kekurangannya 
Niscaya akan terjaga dengan baik putra dan cucu’mu 
Akan tentram hati menyaksikan kebahagiaan mereka   

** 
Hai menantu putri.. 
Ibu mertua bukanlah Bunda’mu 
Yang kerap menuruti manja dan sikap kekanakan dalam dirimu 
Beliau adalah seorang wanita yang melahirkan suami’mu dengan segenap cinta dan mempertaruhkan nyawa 
Oleh karena itu hormati dan hargai Beliau dengan ketulusan 
Jangan pernah membentak dan membicarakan kekurangannya, terlebih  di hadapan keluarga’mu 
Dengarkan curahan hati dan kebangga’annya sebagai seorang Ibu yang berhasil membesarkan putra tercinta
“Senyum Ibu mertua adalah hadiah terindah bagi suami’mu” 
Sayangi Beliau melebihi engkau mencintai Bunda’mu
Karena tanpa restu Beliau tak akan kau bersanding dengan putra tercintanya   

*** 
Doa seorang Ibu adalah obat terdashyat dalam segala perkara, sekali pun itu Ibu mertua 
Dalam senyum dan doa Beliau, pasti tersebut nama’mu serta anak-anak yang terlahir dari rahim’mu 
Maka sejahteralah engkau dalam mengarungi biduk pernikahan   
Jaga dan rawatlah tali kasih terhadap Beliau

Rasa Tak se'Merdeka Katanya





Surtini namaku, tinggal di bumi bernama Polkadot

Gadis remaja desa anak Pak Karso

Saban hari kerjaku angon kambing milik juragan Badri

Setahun lalu rasa cintaku tertambat di hati Gimin

Pemuda kampung pedagang gorengan keliling

Lelaki  itu menyatakan pula rasa sayangnya padaku

Tapi apa daya kami hanya dapat saling mencinta dalam bayang

Aku dan Gimin berbeda suku serta keyakinan

Aku dan keluargaku meyakini bintang, sedang dia juga orangtuanya yakin akan bulan

Aku dari suku buah persik dan dia srikaya

Jangankan berharap naik ke pelaminan berhias bunga sepatu, bergandeng tangan saja takut di cela

Bumi Polkadot tak mengijinkan pernikahan beda suku dan keyakinan

Saat mengikat janji suci haruslah satu paham dalam meyakini

Sambil angon kambing sering aku merenung di bawah pohon randu

Katanya kita tinggal di bumi MERDEKA... yang menghargai hak asasi setiap penghuni

Tapi mengapa aku dan Gimin tak memperoleh kemerdekaan itu?

Haruskah rasa cinta di persalahkan? sayang kami di kambing hitamkan?

Setahuku cinta tak mengenal apa dan kepada siapa

Dia datang begitu saja tanpa mampu di cegah dan di minta

Kami tak buta dalam mencinta, kalaulah cinta buta pastinya terlanggar sudah norma-norma

Mana arti kata MERDEKA, ketika kami di paksa tanggalkan salah satu keyakinan saat cincin janji suci tersemat?

Haruskah kami mengubah keyakinan hanya agar dapat mengarungi bahtera kehidupan bersama?

Semurah itukah harga keyakinan kami?

Seharga cincin bertengger di jemari

Haruskah kami berdua berubah meyakini awan yang tak di yakini siapapun…

Dan halilintar yang menikahkan, di saksikan  mendung dan hujan?

Agar tak ada pihak keluarga kami yang di menangkan?

Aneh… katanya kita manusia punya hak asasi, tapi kadang kurasa hak itu hanya katanya

Aneh… kalau memang tak boleh ada pernikahan beda suku dan keyakinan di bumi Polkadot…

Mengapa si pencipta bumi itu mengadakan berbagai bentuk di alam semestanya?

Mengapa manusia di bumi polkadot punya sejarah berbeda dalam meyakini?

Pikirku… bulan, bintang, matahari, dan awan saja dapat saling melengkapi keindahan di langit

Bayanganku… cenil, klepon, parutan kelapa dan gula merah bisa saling memaniskan dalam tenggorokan walaupun tak sama rupa

Tapi… peraturan tetaplah peraturan

Aku cuma gadis remaja yang bisanya hanya berpikir tanpa berani menyuarakan..

Bahwa rasaku bagi kata MERDEKA tak SE’MERDEKA katanya

Sudahlah… biarkan saja cinta terganjal pada ke'MERDEKA’an kata

Walau airmata darah meleleh di luka hati, terpuruk merindu di bawah pohon kenari..!

Aku capek... Gimin lelah… selelah tuanya bumi Polkadot..!




Suminah Kobong



Suminah lari pontang panting.. 
Sesekali tersandung, namun tak ia pedulikan.. 
Tangisan bayi kecilnya tak menghalangi niat... Suminah kalang kabut...   

Siang yang menyengat...  
Panas... membakar badan dan isi di dada perempuan itu
Tak kala kabar dari tetangga sampai di telinganya   

Parjo bilang... suami Suminah tertembak di depan  gang...!
Bagai tertimpa bangunan rumah, Suminah kaget ...! 
Di samping toko kelontong.. disaksikan'nya.. Parman tak berdaya...   

Parman, lelaki yang selalu pulang membawa makanan untuk dia dan jabang bayi mereka 
Kini tak berdaya... mati... tertembak... kata orang dia maling...! 
Ya Gustiii... apa lagi iniii...?   

Suminah meraung, menjerit... sekali lagi dia tak peduli... malingkah... rampokkah... dia tetap cinta dan kehilangan Parman 
Lelaki yang tak pernah menyelingkuhinya... lelaki yang memberi dia dan putra mereka tempat berteduh... 
Kini Suminah pilu meratapi hari tanpa Parman yang setia membawa pulang sebungkus nasi goreng untuknya...


Cinta Tak Bersyarat





Dia sendiri di sini..
Mawar nama perempuan itu
Menunggu kekasih yang tak kunjung datang
Dia tahu pujaan hati ada di belahan bumi nun jauh di sana
Ia pun mengerti entah kapan waktu akan mempertemukan
Mungkin saja hanya kata indah yang akan menemani hari-harinya
Entah benar atau hampa semata kalimat yang ia terima, dia tak peduli
Sebab kata itu bagai sang embun yang menyegarkan hidupnya
Mawar tetap setia menanti sang waktu, walau duri melukainya..
Menggoreskan luka dan berdarah..
Dia pun tak pernah mengeluh
Sebab cinta yang dia miliki.. cinta tak bersyarat




Kamis, 27 April 2017

Misteri Cinta'mu





Terasa begitu mempesona kata yang terucap

Memikat hati ku yang saat ini gersang

Ada yang ingin aku tanyakan...

Apakah kamu cinta aku?

Atau kau rayu aku agar engkau punya teman dalam sendiri?

Kau panggil sayang..

Agar aku membalas kata manis'mu dan membuat engkau senang?

Kau sebut aku cinta...

Supaya aku terbuai dan dapat memberikan semangat bagi'mu?

Cinta kamu adalah misteri bagi aku

Pak Tua dan Teman Masa Senja




Sekali lagi.. aku menemukan dia duduk di bangku taman itu
Masih mengintip dari balik pohon besar, ku lihat raut wajah'nya berseri
Pak Tua kini tak sendiri..

Seorang wanita setengah baya duduk di sebelah'nya
Tak cantik.. hanya perempuan biasa saja.. tanpa riasan
Sambil sesekali di belainya rambut wanita itu.. Pak Tua berkata..

"Sampai akhir zaman, aku akan berada di sini untukmu..

Kamu telah memiliki hati dan pikiran'ku

Aku benar-benar memujamu.. hai cinta'ku

Jika suatu hari nanti Tuhan membuat aku buta..

Kecantikan'mu masih dapat ku lihat..

Pinta'ku.. jangan'lah cinta'mu melemah, hai wanita tua..

Memiliki kamu dalam rumah kayu ini .. di antara taman bunga kita..

Adalah surga bagi masa tua'ku..

Telah terpatri nama'mu di hati'ku

Biarkan hanya sang maut yang dapat memisahkan kita.."

Mereka pun beranjak, bergandeng tangan..
Melangkah menuju rumah kayu..
Rumah masa senja penuh bunga cinta

Selasa, 25 April 2017

Ketika Aku Tua




Di masa senja, yang aku inginkan adalah ketenangan, jauh dari keramaian
Berada di antara orang yang aku sayangi
Walau mereka jauh secara fisik namun saling mencintai dalam hati

Aku hanya ingin menjadi apa adanya
Tidak ada sandiwara, drama dan konflik
Menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi sisa kehidupan

Tinggal dalam rumah yang kecil namun nyaman
Di kelilingi taman bunga dan suara burung yang lepas bebas di alam raya
Tersenyum menunggu petang datang tanpa rasa dengki dan amarah di hati

Misteri Kita Berdua

Picture taken by ascended_troughts_photography

Biarkan aku mencintai kamu 
Biarkan aku menjadi bagian dari hidupmu 
Aku ingin berbaring di sampingmu 
Dan ingin mati dalam pelukanmu   

Perbolehkan aku berbaring disampingmu.. didalam pelukanmu.. 
Melihat indahnya bintang 
Merasakan cinta yang tak pernah kurasakan 
Karena aku percaya.. kamu dapat menghadirkan cinta itu untukku   

Sejauh jarak bintang dan bumi.. itulah yang terjadi antara kita.. 
Tetapi itu tak mematahkan cintaku padamu 
Hidup, perjumpaan dan cinta.. adalah sebuah misteri
Misteri antara kita berdua

Senin, 24 April 2017

Puisi Untuk Sang Tangkai



Hai tangkai.. 
Aku ingin mengatakan kepada kamu 
Jika nanti aku layu dan tiap helai bunga ini berguguran..
Maafkan aku ya..   

Ada masa aku berproses 
Dari kuncup menjadi bunga.. 
Dengan warna yang mempesona dan menggairahkan..
Lalu layu dan berjatuhan, meninggalkan tangkai yang menopang sisa kecantikan..   

Hai tangkai.. 
Jika masa itu datang.. kenanglah aku.. bahwa aku pernah memberikan warna indah untuk kamu.. 
Satu lagi yang harus kau tahu 
Terimakasih telah menopang helai bunga ini untuk sekian waktu tanpa mengeluh..




Harus Pada Iblis atau Tuhan'kah Kata Tertuju?



Keriput kulit dingin terasa
Kerongkong kering tercekat
Lengket lambung teriris pedih 
Terpuruk di sudut kios pasar, kotor, tak berlentera

Sesekali komat kamit mulut, sambil menggeleng, "Tiada tempat yang layak untuk terpejam, bersembunyi dari terik suryaMu. Kala malam datang ingin aku menelungkup nyaman di bawah kasut.  Bukan'nya malas menjalani hari,  mengais rejeki dari rongsok orang'pun tlah ku lakukan,  bahkan doa tak henti ku ucap,  apa mau'Mu sesungguhnya?  Terlahir hina, menggelepar sengsara meniti waktu?  Harus'kah ku lewat'i detik terakhir napas berbalut duka?  Untuk apa kau ada'kan aku di dunia indah'Mu jika aku tak dapat menikmati?  Di mana Engkau ketika terjadi bencana?  Mengapa timpang terasa ketika kepala menengadah? Ku saksi'kan si kaya berlenggok.. angkuh.. Saat aku menunduk.. ku lihat si melarat sekarat?  Sudah'lah.. . Aku lelah.. Terserah apa mau'Mu.. aku cuma minta bangun'kan aku sebelum surya bersinar esok.  Mungkin saja masih ada asa tersisa, ya Tuhan.." 

Di balik awan, Sang Sutradara  bertahta.. 
Iblis menanti sabar.. 
Menunggu celah hati untuk di rasuki 

Sang Pencipta tersenyum penuh misteri 
Hidup tak mesti di sesali,  harus senantiasa berseri dan berjuang
Walau perih menyayat hati 

" hai ciptaanKu.. rencana'mu bukanlah Rencana'Ku "

Minggu, 23 April 2017

Hai Cinta...

 Picture taken by ascended_thoughts_photography

Hai Cinta... 
Apa kabar'mu pagi ini?   
Adakah hati tergetar saat ku panggil lirih nama'mu?   
Aku rindu... Kangen kamu   
Sadarkah kau saat setengah hati ini kau bawa pergi?
Cinta... Ketahuilah...  
Nasib memisahkan tubuh ini dari diri'mu   
Tapi aku tak peduli, nasib bukanlah takdir...   
Selama masih menghembuskan nafas di bawah langit yang sama   
Menghentakkan gemuruh jantung di bumi pijakan kita   Aku akan tetap mengejar'mu... 
Meraih'mu...   
Untuk mendapatkan kembali setengah hati'ku yang ada pada'mu   
Cinta'ku pada'mu menghancurkan tulang dan membuat aku bodoh   
Meluluh-lantak'kan akal sehat'ku   
Hai Cinta... Apa kabar'mu pagi ini?   
Tunggu sejenak... 
Lihat senyum'ku esok   
Senyum yang mengalahkan nasib, memenangkan takdir agar engkau mengembalikan setengah hati'ku   
Memenangkan seluruh hati'mu yang ganti ku bawa    
Cinta... 
Siapkan waktu untuk meratapi hati'mu yang pergi bersama'ku... 
Tanpa hadir'ku di sisi'mu 
Cinta... 
Kini dapat kau rasakan, apa arti merindu dan terpuruk   Tubuh'mu kosong, hati'mu telah ikut bersama'ku   

Selamat pagi Cinta... Tak akan ku kembalikan hati'mu, biarkan dia ikut bersama'ku selamanya

Setengah Lingkar Pelangi




Rasaku bagaikan sengatan surya 
Hangatnya menggigit... tertinggal  
Tak benar menghilang   
Esok kan datang lagi 
Seperti rasaku padamu...
Kadang datang, kadang pergi 
Saat semilir angin berhembus 
Sesejuk itu tiupan mesra padamu 
Saat badai menggelora 
Bergerola pula rasa amarah untuk dirimu 
Kala pelangi membentang  
Sepanjang bentangnya rasa dalam hati 
Setengah lingkaran bersemburat warna indah 
Nah kini kau tahu... 
Hanya seperti itu rasaku padamu 
Setengah lingkaran pelangi saja 
Yang kadang dia datang... Kadang dia pergi...

Pernahkah Kamu Memimpikan?




Pernahkah kamu memimpikan...? 
Suatu ketika nanti kita berjumpa lagi
Merajut kembali cinta yang terberai 
Aku selalu memimpikan itu... 

Di sudut kedai tempat biasanya kita bertemu 
Setiap sore pada jam yang sama, aku ke sana 
Memoles bibirku dengan gincu merah 
Mungkin saja ada kamu di situ 

Andai tak lagi ada cinta di hati untuk'ku... 
Satu yang ingin ku pertanyakan  
Mengapa kau pergi begitu saja...? 
Dan tinggalkan luka di hati tanpa permisi?! 

Bila saat itu kau berterus terang 
Bahwa sudah tak cinta, tak butuh...! 
Satu pintaku... kecuplah keningku seperti biasanya...
Setelah itu silakan pergi menjauh...!!! 

Suatu sore pada jam yang sama 
Ku tuliskan di atas meja kedai itu 
"Tak ada yang bisa mencintaimu melebihi cintaku...!"
Aku akan menunggumu di sini... selalu... sayangku...

"Pulanglah padaku jika tak ada lagi yang mampu untuk mencintaimu..."