Sabtu, 29 April 2017

Suminah Kobong



Suminah lari pontang panting.. 
Sesekali tersandung, namun tak ia pedulikan.. 
Tangisan bayi kecilnya tak menghalangi niat... Suminah kalang kabut...   

Siang yang menyengat...  
Panas... membakar badan dan isi di dada perempuan itu
Tak kala kabar dari tetangga sampai di telinganya   

Parjo bilang... suami Suminah tertembak di depan  gang...!
Bagai tertimpa bangunan rumah, Suminah kaget ...! 
Di samping toko kelontong.. disaksikan'nya.. Parman tak berdaya...   

Parman, lelaki yang selalu pulang membawa makanan untuk dia dan jabang bayi mereka 
Kini tak berdaya... mati... tertembak... kata orang dia maling...! 
Ya Gustiii... apa lagi iniii...?   

Suminah meraung, menjerit... sekali lagi dia tak peduli... malingkah... rampokkah... dia tetap cinta dan kehilangan Parman 
Lelaki yang tak pernah menyelingkuhinya... lelaki yang memberi dia dan putra mereka tempat berteduh... 
Kini Suminah pilu meratapi hari tanpa Parman yang setia membawa pulang sebungkus nasi goreng untuknya...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar